Profil Desa Grobog Kulon

Ketahui informasi secara rinci Desa Grobog Kulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Grobog Kulon

Tentang Kami

Profil Desa Grobog Kulon, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Mengungkap potensi ekonomi dari industri kasur, data demografi terkini, sejarah desa, serta kehidupan sosial budaya masyarakat yang dinamis dan agamis.

  • Pusat Industri Kasur

    Desa ini merupakan sentra utama produksi kasur busa sederhana (kasur murah) di Kabupaten Tegal, yang menjadi tulang punggung perekonomian bagi sebagian besar warganya.

  • Sejarah Ratusan Tahun

    Dengan perayaan hari jadi ke-597 pada tahun 2024, Grobog Kulon memiliki akar sejarah yang sangat panjang, menunjukkan eksistensinya sejak abad ke-15.

  • Masyarakat Agamis dan Kompak

    Kehidupan sosial ditandai dengan nilai religiusitas yang kental, terlihat dari tingginya kesadaran berwakaf dan aktifnya kesenian Islam, serta semangat kebersamaan yang kuat dalam berbagai kegiatan desa.

XM Broker

Terletak di jalur yang strategis dalam administrasi Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Desa Grobog Kulon menjelma sebagai sebuah komunitas yang dinamis, memadukan warisan sejarah panjang dengan geliat ekonomi modern. Desa ini tidak hanya menjadi pusat pemukiman bagi ribuan warganya, tetapi juga merupakan contoh nyata dari upaya pembangunan desa yang terus bergerak maju, didukung oleh potensi industri lokal dan semangat kebersamaan masyarakatnya yang kental. Dengan akar sejarah yang diyakini telah tertancap sejak ratusan tahun silam, Grobog Kulon kini menatap masa depan sebagai salah satu desa penyangga perekonomian di wilayah Kabupaten Tegal.

Geografi dan Demografi: Denyut Nadi di Pesisir Utara Jawa

Secara geografis, Desa Grobog Kulon berlokasi di Kecamatan Pangkah, sebuah wilayah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini menempati lahan dengan luas wilayah mencapai 1,44 kilometer persegi. Lokasinya yang berada di dataran rendah pesisir utara Jawa menjadikan suhu udara di wilayah ini cenderung hangat sepanjang tahun, sebuah karakteristik yang umum dijumpai di kawasan Pantura.

Berdasarkan data kependudukan terbaru yang dirilis oleh pemerintah desa, jumlah penduduk Desa Grobog Kulon tercatat sebanyak 7.765 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, maka tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 5.392 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan bahwa Grobog Kulon merupakan kawasan pemukiman yang cukup padat, mencerminkan fungsinya sebagai pusat aktivitas bagi warganya. Komposisi penduduk ini ditopang oleh 1.712 kepala keluarga (KK), yang terdiri dari 1.398 KK dengan kepala keluarga laki-laki dan 314 KK dengan kepala keluarga perempuan.

Letak Desa Grobog Kulon berada di Jalan Mangga Nomor 04, Pangkah, dengan kode pos 52471. Batas-batas wilayah Desa Grobog Kulon secara administratif ialah sebagai berikut: di sebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Talang dan Tarub. Sementara itu, di sisi lainnya, desa ini dikelilingi oleh desa-desa lain di dalam Kecamatan Pangkah, menciptakan sebuah ekosistem sosial dan ekonomi yang saling terhubung. Infrastruktur jalan yang memadai menghubungkan Grobog Kulon dengan pusat kecamatan maupun pusat Kabupaten Tegal, mempermudah mobilitas penduduk dan distribusi barang serta jasa.

Sejarah dan Pemerintahan: Warisan Ratusan Tahun dan Tata Kelola Modern

Grobog Kulon memiliki rekam jejak sejarah yang sangat panjang dan mengakar. Hal ini terbukti dari perayaan Hari Jadi Desa yang ke-597 pada tahun 2024, yang mengindikasikan bahwa desa ini kemungkinan besar telah berdiri sejak sekitar tahun 1427 Masehi. Perayaan hari jadi ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah penegasan akan identitas dan warisan leluhur yang terus dijaga oleh generasi sekarang. Kegiatan ini didasarkan pada Pancasila dan arahan dari kepala desa untuk mempererat tali silaturahmi, menumbuhkan solidaritas, serta memupuk semangat kebangsaan.

Mengenai asal-usul nama "Grobog," terdapat sebuah versi sejarah lisan yang berkembang di tengah masyarakat. Menurut dokumen sejarah dari desa tetangga, Grobog Wetan, nama "Grobog" kemungkinan berasal dari kata "gerobag," yang pada masa lampau merujuk pada tempat untuk membakar sate kambing. Konon, untuk mendapatkan daging kambing, penduduk harus mengambilnya dari wilayah di sebelah barat, yang kini dikenal sebagai Desa Grobog Kulon. Meski versi ini berasal dari luar, ia memberikan sedikit gambaran tentang narasi yang melingkupi penamaan desa ini.

Pemerintahan Desa Grobog Kulon saat ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa, Mufaizin, yang terpilih melalui proses Pemilihan Antar Waktu. Dalam sebuah kesempatan pasca pelantikannya pada tahun 2021, Mufaizin menegaskan komitmennya. "Saya sebagai kades terlantik akan mengemban amanah dan berjanji bekerja sesuai dengan perintah perundangan-undangan dan akan mengabdi kepada masyarakat," ujarnya. Komitmen ini diperkuat dalam berbagai kegiatan desa, termasuk dalam sebuah acara ikrar wakaf massal pada akhir tahun 2024. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kerja sama antara pemerintah desa dan Kantor Urusan Agama (KUA) yang memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat. "Semoga menjadi investasi akhirat bagi kita semua, khususnya bagi wakif dan semoga nadzir mampu mengemban amanah serta mendayagunakan harta benda wakaf sesuai peruntukannya," ungkap Mufaizin.

Struktur pemerintahan desa didukung oleh jajaran perangkat desa yang solid, terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur) di bidang Perencanaan, Keuangan, serta Tata Usaha dan Umum, juga Kepala Seksi (Kasi) di bidang Pemerintahan, Kesejahteraan, dan Pelayanan. Tata kelola pemerintahan modern ini bertujuan untuk memastikan pelayanan publik berjalan efektif dan program pembangunan desa dapat terimplementasi dengan baik, termasuk pengelolaan Dana Desa yang transparan dan akuntabel.

Potensi Ekonomi: Industri Kasur sebagai Tulang Punggung dan Geliat UMKM

Perekonomian Desa Grobog Kulon memiliki karakteristik yang unik dan menjadi motor penggerak utama kesejahteraan warganya. Desa ini dikenal luas sebagai salah satu sentra produksi industri kasur busa sederhana, atau yang lebih populer dengan sebutan "kasur murah". Aktivitas produksi ini sebagian besar dilakukan dalam skala industri rumahan, melibatkan banyak warga lokal sebagai perajin maupun tenaga kerja. Keberadaan industri ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga menjadikan nama Grobog Kulon dikenal di berbagai daerah sebagai pemasok produk kasur dengan harga terjangkau.

Industri kasur ini, sebagaimana tercatat dalam sebuah laporan berita pada tahun 2021, menjadi penopang ekonomi bagi banyak keluarga. Meskipun sempat menghadapi tantangan akibat isu negatif yang beredar di media sosial, para perajin terus berupaya menjaga kualitas dan keberlangsungan usaha mereka. Geliat industri ini menunjukkan resiliensi dan kemampuan adaptasi masyarakat dalam menghadapi dinamika pasar.

Selain industri kasur, potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lainnya juga terus didorong untuk berkembang. Pemerintah desa, melalui berbagai program, memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk unjuk gigi. Salah satunya terlihat dari penyelenggaraan "Pekan Expo" yang menjadi bagian dari rangkaian acara hari jadi desa. Acara ini menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk mempromosikan dan menjual produk mereka, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga produk olahan lainnya.

Kegiatan ekonomi masyarakat juga didukung oleh aktivitas perdagangan lainnya. Penyelenggaraan Pasar Murah oleh organisasi kemasyarakatan seperti Dharma Wanita Persatuan di balai desa menjadi bukti adanya perputaran ekonomi di tingkat akar rumput. Kegiatan semacam ini membantu warga untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih ringan, sekaligus menunjukkan sinergi antara pemerintah desa dan organisasi masyarakat dalam menjaga stabilitas ekonomi lokal. Pengelolaan Dana Desa juga diarahkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang pada akhirnya dapat menstimulasi kegiatan ekonomi warga secara lebih luas.

Kehidupan Sosial dan Budaya: Religiusitas dan Kebersamaan dalam Harmoni

Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Desa Grobog Kulon diwarnai oleh nilai-nilai religiusitas yang kuat dan semangat kebersamaan yang tinggi. Mayoritas penduduknya yang beragama Islam menjadikan tradisi dan kegiatan keagamaan sebagai bagian penting dari denyut kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin dari aktifnya berbagai jamiyah atau organisasi keagamaan di desa.

Salah satu bukti kuatnya kehidupan beragama ialah tingginya kesadaran masyarakat untuk berwakaf. Sebuah acara ikrar wakaf massal yang difasilitasi oleh KUA Kecamatan Pangkah di balai desa menunjukkan antusiasme warga dalam menyerahkan aset (berupa tanah) untuk kepentingan umat, seperti pembangunan mushola dan area pemakaman. Fenomena sosial menarik lainnya adalah perubahan perilaku sosial dan keagamaan masyarakat pasca menunaikan ibadah haji, di mana banyak dari mereka yang berusaha menjadi teladan dan lebih aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya.

Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi perekat utama dalam interaksi sosial. Perayaan Hari Jadi Desa menjadi panggung besar bagi seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Berbagai perlombaan dan kegiatan digelar, mulai dari Lomba Tumpeng yang melibatkan ibu-ibu PKK, turnamen olahraga seperti sepak bola, bola voli, catur, dan tenis meja antar-RT/RW, hingga kegiatan yang bersifat massal seperti senam dan jalan sehat.

Di bidang kesenian, masyarakat Grobog Kulon masih melestarikan berbagai kesenian Islam tradisional. Pentas seni yang diisi dengan penampilan Terbang Jawa, Kosidah, dan Hadroh oleh berbagai jamiyah menjadi agenda rutin dalam memeriahkan acara-acara desa. Ini menunjukkan bahwa di tengah arus modernisasi, tradisi dan kesenian lokal tetap mendapatkan tempat terhormat dan terus diwariskan kepada generasi muda.

Di sektor pendidikan, Desa Grobog Kulon memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk tingkat dasar dan menengah pertama. Terdapat beberapa sekolah dasar negeri, antara lain SD Negeri Grobog Kulon 01, SD Negeri Grobog Kulon 02, dan SD Negeri Grobog Kulon 03. Selain itu, terdapat pula SMP Negeri 3 Pangkah yang turut melayani kebutuhan pendidikan anak-anak di desa ini dan sekitarnya. Untuk fasilitas kesehatan, setidaknya terdapat satu apotek yang melayani kebutuhan dasar kesehatan warga, di samping akses terhadap puskesmas kecamatan yang tidak terlalu jauh.